Sebagai lulusan sebuah universitas ternama di Yogyakarta, Indah sebut saja
namanya, cukup banyak memiliki kesempatan untuk dapat lolos seleksi tahap
pertama, yaitu seleksi administrasi, apalagi dengan IPK diatas 3. Bukan
hal yang sulit untuk lolos pada tahap ini.

Selanjutnya, Indah mendapatkan panggilan untuk mengikuti proses seleksi
tertulis dan dilanjutkan interview. Mungkin banyak yang tidak mengetahui
apa saja yang sebenarnya ditanyakan pada saat interview...mencoba bertanya
kepada kandidat yang sudah mendapat giliran lebih dahulu, jawabannya ..."
Yang ditanya pengalaman waktu kuliah, aktivitas keseharian diluar kampus
hingga hobi, yang bersifat umum biasanya ditanya latar belakang keluarga,
kerjaan orang tua, kemudian apa yang dilakukan pada waktu senggang,
bagaimana proses belajar...apakah menemui kesulitan... paling itu saja"...

Dipikir-pikir pertanyaan itu tidak perlu dihafal, tinggal jawab saja
karena semuanya sudah ada jawabannya pada diri kita masing-masing. Tapi
anehnya kok banyak juga yang gagal ya....!!! Aneh bin ajaib... Lha wong
jawabannya yang itu kandidat yang paling tau...tapi kok
....aneh...aneh....!!!!

Tulisan diatas mewakili piliran saya yang mencoba mengira-ngira apa yang
ada dalam benak para kandidat saat mereka mengikuti proses seleksi tahap
interview dan reaksi mereka ketika melihat hasilnya dimana beberapa dari
mereka tidak tercantum namanya pada papan pengumuman. Padahal mungkin
mereka sudah menceritakan semua atas pertanyaan yang diberikan.

Teman-teman ku yang baru saja lulus, selamat sebelumnya buat kamu telah
menyelesaikan pendidikan tingginya. Saya ingin berbagi mengenai kejadian
diatas yang mungkin pernah kalian alami.

Dalam proses interview, di beberapa perusahaan menerapkan pola interview
yang berbasiskan tingkah laku atau kerennya disebut dengan Behavioural
Event Interview (BEI). BEI ini memfokuskan penggalian kompetensi melalui
perilaku sesorang yang dilakukan dimasa lalu dalam satu situasi tertentu,
dimana perilaku masa lalu dapat memprediksi perilaku masa depan.

Nah..untuk itu, ada beberapa hal perlu dipersiapkan jika kamu mendapat
panggilan untuk interview, dan perusahaan tersebut menggunakan tehnik ini.
Untuk mengidentifikasi tehnik interview ini biasanya intervewer mengajukan
beberapa pertanyaan seperti berikut ini :

Coba berikan contoh peristiwa yang spesifik, ketika kamu menghadapi suatu
masalah disaat kondisi kamu sedang tertekan. Apa yang kamu lakukan..?

Ceritakan pengalaman kamu ketika harus memimpin sutau regu atau kelompok
disejolah / kampus / organisasi..!

Ceritakan peristiwa ketika tugas / pekerjaan yang kamu kerjakan menemui
kesulitasn dan belum selesai juga pada saat dead line..!!!

Karena yang ditanyakan biasanya tentang masa lalu, maka agar kamu juga
tidak terlalu lama berpikir untuk mengingatnya atau mungkin mengarangnya
(heh...tidak boleh mengarang ya..nanti ketauan loh...karena ada indikator
diwajah kamu kalau kamu mencoba untuk mengarang cerita), ma ka kamu
persiapkan antara lain :

Buat daftar akitivitas yang berkesan selama kamu kuliah atau mengikuti
organisasi yang berfokus pada leadership, problem solving, influence
others, decision making, team work, team handling, people handling dan
lain-lain. Dari daftar tersebut kelompokan setiap peristiwa sesuai dengan
fokus yang ingin diceritakan dan mulailah dari hal yang negatif dan
kemudian akhiri dengan hal yang positif tentunya yang melibatkan peran
kamu dalam cerita tersebut.

Cari informasi mengenai perusahaan di websitenya, kenali jenis usaha dan
produknya untuk memudahkan kamu mengidentifikasi perilaku-perilaku apa
saja sih.. yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut ada pada karyawannya.

Dalam bercerita fokuskan pada peran kamu dalam peristiwa tersebut. Apa
yang kamu lakukan, katakan, rasakan dan bagaimana reaksi kamu dan terakhir
apa hasilnya dari semua peran yang kamu lakukan.

Terakhir, buatlah resume seunik mungkin, jangan pernah menggunakan format
yang sama peserta lain apalagi menjiplaknya.


0 comments

//infolink script//